Jerman Hibahkan Rp 20 Miliar untuk Solo Techno Park

SOLO, KOMPAS--Sebuah lembaga di Jerman yang terdiri dari pihak swasta dan pemerintah setempat, mengalokasikan empat jenis peralatan dan mesin untuk pengembangan Solo Techno Park. Peralatan dan mesin yang dihibahkan tersebut bernilai Rp 20 miliar.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Penanaman Modal Kota Solo Masrinhadi, di Solo, Selasa (6/2) mengatakan, Solo Techno Park dikonsep sebagai pusat pendidikan teknologi siap pakai di Indonesia. Indonesia-Germany Institute, atau lembaga perwakilan negara donor dari Jerman untuk Indonesia, bermaksud untuk memberikan bantuan hibah berupa peralatan dan mesin untuk mengembangkan Solo Techno Park.

Hibah peralatan dan mesin untuk membuat otomotif dan garmen tersebut, akan datang pada tahap pertama, yakni sekitar November mendatang. Sementara dua jenis peralatan dan mesin lainnya akan datang pada tahap kedua yang diperkirakan pada tahun berikutnya.

Namun, pembangunan Solo Techno Park saat ini mengalami kendala pendanaan. Kendala tersebut berupa dana pembangunan Solo Techno Park yang diperkirakan mencapai Rp 8 miliar. Dana yang disediakan dalam APBD Kota Solo 2007 sebesar Rp 4,5 miliar. Padahal pembangunan dua unit bangunan seluas 5.000 meter persegi tersebut, harus segera selesai sebelum peralatan dan mesin bantuan dari Jerman tersebut tiba.

“Karena itu, kami selaku Pemerintah Kota Solo akan mengupayakan investor untuk mendukung dana pembangunan Solo Techno Park tersebut. Selain itu, Wali Kota Joko Widodo, juga akan mengupayakan pengembangan pembangunan Solo Techno Park melalui dana APBD 2008, yang direncanakan senilai Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar,” jelasnya.

Solo Techno Park, dirancang untuk dapat menghasilkan 2.000 orang tenaga ahli otomotif dan 15.000 orang lulusan garmen yang siap pakai. Sebab hal itu sudah disepakati antara Pemerintah Kota Solo dan kalangan pengusaha otomotif dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Bahkan, Asosiasi Minyak dan Gas Indonesia berniat untuk melatih tenaga ahli di bidang pengeboran.

Sumber : Kompas Cyber Media